Hubungan Gaji dan Kinerja Karyawan
Salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan kurang berjalan dengan maksimal adalah kurang berperannya karyawan dalam suatu perusahaan. Gaji bisa menjadi faktor penarik bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi, yang didefinisikan sebagai manfaat jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja dan diberikan kepada karyawan.
Pemenuhan kebutuhan baik dalam bidang materi maupun non materi, seperti kebutuhan sosial, prestise, psikologis, dan intelektual sebagai sebuah kompensasi atas kinerja yang dilakukan karyawan kepada perusahaan layak untuk diperhatikan, terutama saat kinerja karyawan mulai melemah. Rendahnya kinerja karyawan menandakan ketidakstabilan organisasi sehingga karyawan di dalamnya tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya secara efektif.
Pada faktanya perusahaan seringkali tidak memperhatikan gaji sebagai bentuk perwujudan kompensasi bagi karyawan sehingga karyawan merasa kurang dihargai. Dengan kesesuaian gaji yang diberikan perusahaan terhadap karyawan, maka akan merangsang tumbuhnya motivasi kerja kerja di dalam diri seorang karyawan. Gaji meliputi tunjangan-tunjangan yang digunakan dalam waktu yang relatif panjang, seperti perbulan atau pertahun.
Gaji per jam dan per hari biasanya diberikan satu kali dalam seminggu atau satu kali perbulan, namun gaji pertahun biasanya juga diberikan setiap bulan. Gaji dan motivasi kerja sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Gaji menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat melaksanakan kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak bertanggung jawab sekalipun karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik.
Motivasi kerja merupakan hal yang sulit dilakukan karena perusahaan tidak mengetahui secara pasti apa kebutuhan dan keinginan dari karyawan. MMotivasi kerja dapat diukur dari tingkat absensi, kedisiplinan, serta kerja sama yang terjadi antar karyawan. Motivasi kerja merupakan hasil sebuah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan konsistensi dalam hal melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Apabila motivasi kerja dari para pegawai bisa dibangun, maka para karyawan dapat memiliki kinerja yang lebih baik di dalam organisasi atau perusahaan. Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja karyawan dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu meningkatkan kualitas karyawan tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.